Ada Apa Dengan Roy??
“Gini bell aku mau ngomong serius sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar pertama ku”.Sontak perkataan roy membuat ku terkejut.
“Kok tiba-tiba gini lu bilang beginian. Kenapa sih lu roy?”. Tanya ku heran seolah tak mengerti apa-apa .
“oke aku bakal jelasin sama kamu, tapi kamu janji jangan panggil lu gue antara kita”.
“lu kesambet?? Jijik gue kalau disuruh panggil aku kamu. Emang lu kenapa sih??” wajah roy membuat ku semakin bingung dan penasaran.
“yaudah kalau gak mau aku cuma pingin kamu tau aja tentang sesuatu, tapi kamu malah begitu sama aku”. Ucap roy lembut sambil berusaha menatap mata ku.
“yaudah emang gue pikiran”. Dengan cepat ku meninggalkan roy begitu saja.
Pikir ku roy menyukai ku tetapi aku belum terlalu yakin kepada nya. Walaupun dari sd sampai smp sekarang bareng terus namun ini terkesan sangat mendadak. Apa aku jahat meninggalkan nya begitu saja?? Maafkan aku roy. Pikiran itu selalu muncul mengapa nama roy selalu terngiang-ngiang dalam benak ku. “Sial roy ngapain sih begitu bikin gue gak nyaman aja”. Gumam ku
Konsentrasi ku selalu terpecah ketika mendengar kata roy. Pelajaran akan segera di mulai. Bu Fatimah dengan anggun nya masuk ke dalam kelas. Ia merupakan guru bahasa inggris disekolah ku. Berusia muda nan cantik pula yang kata nya masih single sehingga banyak guru lelaki yang menyukai nya. Tidak hanya para guru namun para murid cowok pun terpesona melihat kecantikan nya yang serta mahir berbahasa inggris. Sudah cukup itu yang aku sebutin merupakan sisi positif nya. Ada satu hal yang membuat kesal kepada beliau. Hari ini beliau memberikan materi pertama kali agar setiap murid memperkenalkan diri di depan kelas dengan menggunakan bahasa inggris.
Disinilah masalah muncul ternyata bu Fatimah itu tegas dan killer. Oke sekarang giliran orang dengan absen no.1 maju. Kesalahan saat tiap kali murid nya terucap, atau ucapan dalam bahasa inggris melenceng bu Fatimah selalu berteriak-teriak untuk membetulkan nya.
“Guru cantik kok mulut nya lebar”. Ucap teman sebangku ku.
“Itu mulut apa toa masjid bisa keras begitu,, ngggg”. Sahut seseorang dibelakang ku yang membuat ku sedikit tertawa.
“bawain dari lahir tau itu”. Cletus ku.
Ternyata bu Fatimah selalu memperhatikan ku karena dianggap ribut dari tadi.
“Tenang semua yang ribut silahkan keluar”. Krikkk..krikk kelas menjad hening tidak ada angin tidak ada hujan bu Fatimah menghampiri ku bersama teman sebangku ku dan yang di belakang ku lalu menyuruh kami bertiga keluar kelas.
Tanpa basa-basi kami bertiga pun bergegas keluar.
“merdekaaaaa”. Dengan lantang nya suara itu terdengar.
“ahaaa..eehh btw nama lu siapa sih?? Kita belum kenalan ya kan? Nama gue bella”. Tanya ku sambil berjabat tangan.
“oh iya ya.. kenalin nama gue mursidah. Idola gue justin bieber”. Jawab nya dan menjabat tangan ku.
“walahh fans nya justin bieber pantes rada error ahhaaha..”.ejek ku
“Parah lu dia idola gue yang paling gue sayang lebih dari pacar”.bela mursidah terhadap idola nya tersebut.
“kekeeke..”.tawa ku cekikikan sekilas teringat oleh roy. Whattss/?
“woiii.. hello gue dicuekin nih?!” . aku dan mursidah menoleh ke arah sumber suara :v “kalau nama gue riski idola gue roy martin”. Ucap riski dengan percaya diri nya.
“busett.. lu seneng sama roy martin, legend banget dong. Emang lu udah lahir”. Celetus mursidah.
Whattss again :v kenapa musti roy gue malah jadi mikirin dia gini. Gue harus bisa ngendalikan diri. Pikir ku yang membuat kepala ku pusing.
Bersambung>>>>>
Cerpen kok ada bersambung nya :v ya nanti admin mau bikin novel aja :v oke fix!! Cerita makin gak jelas mengarah kemana/? :v seperti tukang haji naik bubur/? :v lanjut nanti ya gan
hati-hati si roy tukang pelet itu, wkkwk
ReplyDeleteNunggu lanjutannya. :-)
ReplyDelete